Senin, 16 September 2019

HARI INI


Aku mengantarkan kakaku untuk kembali ke Jakarta. Sedih pasti iya, tetapi untuk saat ini itulah yang terbaik. Pergi merantau untuk menuntut ilmu dan belajar tentang dunia kerja. Berat itu pasti. Jauh dari keluarga dan sanak saudara. Hal itu membuat kuat, mandiri dan belajar untuk berempati kepada diri sendiri dan orang lain. Hati hati Sis.
Mulai hari ini tak ada teman di kamarku. Kembali lagi seperti biasa. Sepi. Temen ngobrol udah balik. Hahahah meski kita jarang ngobrol seenggaknya dengan adanya si kakak di rumah ada momen untuk saling berbicara. Biasanya gimana? Banyak kecanggungan, meski begitu aku belajar membuka ruang komunikasi dengan keluarga yang lain. Tak mudah si memang, tapi apa salahnya berusaha.
Waktu aku kecil, saat liburan sekolah semua keluarga berkumpul di rumah bercanda ngobrol apapun. Semakin aku besar kesempatan seperti itu tak mudah untuk dilakukan. Kesibukan membuat jarak kita semakin jauh rasanya. Bahkan aku pernah merasakan rumahku tak senyaman dulu.
Tetapi kalian harus tau aku sangat bersyukur dilahirkan oleh ibuku dan mempunyai keluarga yang sekarang bersamaku. Ketahuilah aku sangat Cinta & Sayang kepada kalian. Love you 

Senin, 09 September 2019

Hampa


Tercurahkan dengan kata demi kata yang indah
Pernahkah kau tau apa itu yang indah dan sungguh menawan?
Permata emas, perak, perhiasan dunia
Taukah kau?
Mampu bertahan berapa lama?
Tak lama 
Ia hanya sejenak, tak menyapa tak juga tersenyum
Ternyata fana dan hampa
Memang banyak tetapi tak pernah ramah
Tersenyum saja, tidak apalagi tertawa dan hangat
Yang ada hanya hampa, hampa & hampa
Ada tapi tiada
Ah Sudahlah
Semua hanya dusta dan kecewa

Sunyi


Dalam kesunyian aku berkata
Dalam kesunyian hening yang ku rasa
Sunyi
Dalam keramaian
Tiada kata lain yang mampu mencerminkan keadaanku kecuali
“sunyi”
Aku terdiam sejenak melihat buku usang dan berdebu
Ku buka lembar demi lembar
Ku baca bait demi bait
Membawaku ke masa lalu
Masa di mana aku masih seorang bocah yang belum mengerti sakit, kecewa, dan sulit
Yang ku tahu hanyalah senang dan senang
Mungkin yang membuatku sulit adalah matematika dan bahasa asing
Selebihnya, aku selalu riang gembira
Banyak momen yang membuatku tertawa cekikikan
Kenangan itu beberapa tahun  lalu lamanya
Ah sudahlah
Itu hanya kenangan masalalu
Masa sekarang waktunya membuka lembaran baru
Lembar demi lembar haruslah di isi dengan penuh makna
Baik senang atau sebaliknya
Love your life