Kamis, 07 Desember 2023

Bagaimana Mengatasi ini?

perasaan yang campur aduk membuatku semakin tidak mengerti untuk aku mengambil langkah yang bagaimana seharusnya. aku tau siapa yang ingin aku tuju. namun, aku terlalu takut untuk mengetahui jika memang benar dia yang aku tuju ternyata tidak memiliki tujuan yang sama denganku. 
kita tumbuh bersama, kita sering menghabiskan waktu bersama. namun, itu adalah dulu. tidak dengan saat ini. aku juga merasa beberapa momen penting kita, kita sama sama melibatkan diri atau terlibat dalam prosesnya. entah itu suatu hal yanag disengaja atau tidak. akupun juga tidak mengerti. semakin kesini aku semakin menyadari perasaanku. beberapa saatt kemudian aku menyadari satu hal yang rasanya berat untuk kita bersama. perlahan aku melupakan rasa yang ku punya tentunya tidak mudah untuk ini. beberapa hala dalam kesehariankupun terganggu. emosional memang rasanya, campur aduk antara sedih kecewa dan marah itu pasti. 
aku terus berusaha menahan diri ini tuntuk jatuh semakain dalam dan aku takut tidak mampu mengatasi itu semua. perlahan aku mulai merelakan, perlahan rasanya aku bisa. aku sudah mampu mengontrol diri ini untuk tetap berjalan dan mamapu mengatur emosi yang aku punya. 
namun akhir akhir ini rasa itu kembali muncul dan menghantuiku. iya ia sering hadir dalam mimpiku. aku ingin tau dia sedang melakukan apa dan bagaimana hari harinya. namun aku tidak memiliki nyali untuk hanya sekedar bertegur sapa dan menanyakannya. aku takut akan sebuah kenyataan ternyata kita tidak bisa menghabiskan sisa waktu di dunia ini bersama sama. aku takut akan hal itu. rasanya terlalu menakutkan untuk dibayangkan. 
aku pernah merasa ingin menyerah saja. berharap bisa bertemu dengan orang lain dalam waktu dekat. aku sadar akan beberapa hal. tentang konsekuensi yang harus aku tanggung jika aku membicarakan tentang perasaan yang aku pendam ini. misal bersama atau tidak aku takut membayangkannya. aku selalu berharap akan bermuara pada halaman yang sama. untuk perihal lainnya aku belum berani membayangkan.
perasaanku penuh dengan segala sesuatu yang ku rasakan. entah ia merasa hal yang sama atau tidak itu semua adalah perasaannya. yang aku tau adalah perasaanku sendiri saat ini. 
ku kira itu hanya sekedar empati dan rasa perduli, namun diam diam nyatanya tidak demikian. rasa itu semakin tumbuh subur. aku berusaha sekuat tenaga untuk membendung itu semua, ternyata tidak mudah ia akan muncul kembali. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar