Rabu, 06 Desember 2023

Seperti Inikah?

 aku tau bahwa setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti butuh yang namanya sandang pangan papan dan panggonan yang mungkin bisa diartikan adalah pakaian, makanan sehari hari, tempat untuk rehat dan berkumpul dengan kelurga. oleh karenanya dibutuhkan pekerjaan agar maampu menghasilkan penghasilan untuk mencukupi diri sendiri dan keluarga. tidak mudah memang. dari sini aku merasakan banyak sekali kebutuhan yang harus dipenuhi entah hanya sekedar hidup seperti manusia biasanya yang ada di lingkungan tersebut atau menghendaki sebuah kehidupan yang mapan tanpa harus adanya sebuah kekurangan. aku merasa sedih setiap melihat pendidik (dbaca;guru) harus melakukan pekerjaan yang lain untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya. aku tau bagaimana menjaga kewarasan ketika melakukan lebih dari satu atau dua pekerjaan. menghadapi anak didik yang begitu luarbiasa membutuhkan kesadaran yang penuh dan tentunya membutuhkan sebuah kesungguhan tanpa tapi dan basa basi. iya mereka semua adalah calon pemimpin bangsa dan agama di masa depan. jikalau yang pendidik tak mampu fokus kepadanya apa yang akan terjadi?/ jika menginginkan seseorang yang unggul dikemudian hari, tentunya dibutuhkan usaha yang sungguh, usaha yang penuh dan konkrit. 


saat memutuskan untuk menjalani profesi ini aku tidak terlalu yakin apakah aku mampu? karena dalam praktik kesehariannya tentu sangat berbeda dengan profesi lain. iya dimanapun dan jam berapapun profesi tersebut akan tetap lekat dengan diri kita. aku sadar akan hal tersebut. 

gamudah namun, ibuku percaya kalau aku mampu melakukannya hingga hari ini aku hanya akan nekat saja. berusaha upgrade diri dengan apa yang bisa ku lakukan hari ini. 

mungkin profesi ini yang akan menolongku dikemudian hari. aku merasa mengorbankan beberapa mimpiku, ku pikir karena profesi yang harus aku jalani nyatanya bukan karena itu, namun karena aku sadar akan finansial yang tentunya tidak baik baiak saja dan aku takut meninggalkan kenyamanan yang telah aku miliki hari ini. 

aku pernah menangis dan menyalahkan orang lain, namun sebenarnya kesalahan itu adalah milikku. aku adalah milik diriku yang tentunya berhak memutuskan apa yang akan harus dan ingin aku lakukan. 

iya nyatanya aku tetap diam yang artinya aku menyetujui itu semua. ya sudah, cukupkan artinya ini adalah pilihan yang aku buat dan ambil sudah seharusnya aku melaksanaakan dengan riang gembira ikhlas dan tentunya harus mampu untuk baik baik saja. dan merelakan semuanya. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar